Senin, 07 Mei 2012

UN Gila-Gilaan (Sesot)




Awalnya si UN itu menakutkan, tapi karena sudah hampir tiga tahun belajar dari jam 7.10 WIB s/d 16.00 WIB semuanya jadi fine-fine aja, heheheh.
Gue sama temen-temen yg udah kayak anak-anak autis yang gak mikirin UN lagi. Mengisi waktu kosong sebebelum UN so pasti dengan belajar, nggaklah gue nggak akan belajar karena sesuai dengan wasiat sang Mom.English, “you, you menurut saya nggak usah belajar terlalu keras because, otak kalian bisa sakid, so you must jaga diri dari penyakit, Okay”. Perkataan si Mom tadi meresap di otakku dengan cepat.
Nggak butuh waktu lama buat refreshin otak, caranya gampang dengan cara main “SESOT”, loe nggak butuh duit untuk main seperti ini, bukan masalah Three of kind, bukan masalah Flash, atau Full House tapi ini lebih mirip judi untuk kesenangan.
Malam itu menjelang UN gue n temen* lagi asyik makan-makan cos ada seorang temen gue namanya Erry Kurniawan #si_makhluk_tanpa_xpresi membawa makan banyak ke @ASRAMA_sedulang_setudung. Setelah asyik pesta rakyat gue pun mengambil benda keramat dari Koper, Lemari dan di bawah kasur, dan betapa terkejutnya temen-temen gue saat itu ketika tau bahwa benda yg ane pegang adalah “REMI” (sebanyak 4 tumpuk) à bahasa dusun gue 4 Bal.
“remi ayo main Feg, ajak yg kamar lain” saut si Yoyo dengan muka sangar kayak di tonjok ama Mektesen N Kriss jon “ok, aku panggil yang lain..” kataku dengan suara serak-serak basah. “WOOOOOOOIIII kanti... mau main rami gak?” jeritku menggunakan TOA. Langsung berdatangan para makhluk-makhluk yang kayaknya digigit anjing rabies mereka yaitu Aprian dari kamar A, n Bobby dari kamar C.
Kini gue, Sidik, Aprian, Bobby dan Uio alias Yoyo siap tempur. Di sudut biru dengan rekor  9 kali menang dan 4 kali kalah ialah M.Sidik perwakilan dari kamar B, di sudut hijau ialah juara bertahan dengan rekor 12 kali menang dan 1 kali kalah di pegang oleh Uio Casper dari kamar B, di sudut merah dengan rekor 6 kali menang dan 7 kali kalah Bobby Adrian dari kamar C, dari sudut kuning inilah murid dari Fegi, yang masih Amatir walaupun rekor menang hanya 5 kali dan kalah sebanyak 8 kali kita sambut Aprian Putra Pratama, dan yang terakhir dari sudut Jingga ke abu-abuan dengan rekor pernah menjuarai turnamen tertawa paling lama, dengan agregat kemenangan sebanya 10 kali menang dan 3 kali kalah kita sambut dengan meriah Su... Su.... Su.... Su..... Su............ Sunjendi, eh salah Fegi Yoza Agazi, Pertandingan dimulai!.

4 jam kemudian....

Setelah kira 19 set permainan, dan nampaknya gue dan temen-temen udah menges alias capex, namun si Uio belom pernah kalah dan wajahnya belom di coret, gue n temen* gue kecuali Uio udah agak drop dengan berbagai coretan di muka (pake Bedak My Babi).
Kini hanya waktu yang menjawab, dengan kedipan kayak banci gue kasih kode ke Sidik untuk mengintip kartu yang gue pegang, dan  Binggo Sidik meliat kartu gue, strategi Udah jalan, karena gue duduk sebelah Uio jadi sebelum Uio melangkah giliran gue terlebih dahulu yang melangkah, so strategi kian mateng.


Inilah posisi kami waktu main Sesot :



pas tinggal gue, Sidik, Uio hati gue bener* berdebar-debar kayak mau struk gue udah nggak sabar untuk menyudahin perang ini, dengan cekatan Sidik mengeluarkan kartu 2 kerting, ‘lawan, nggak” ane n Uio bilang “nggak” Sidik njatuhin kartu Joker “lawan, nggak” ane n Uio bilang “nggak”, kami berdua bengong, jadi Sidik ni ketawa terus dari tadi “emangnya ada apaan si?” kata Uio, “kartu gue habisssssss, dodol” teriak si Sidik, “warisan punya gue kan?”kata gue, dengan sigap gue njatuh kartu Full House dan Uio pun kalah.
Hahahahahhaha.. akhirnya  Uio \ kalah walaupun dengan wajah yang gak berbentuk lagi tapi tetep kami mencoret-coret wajah si Uio sampai rata. “hahahahahhahaha.. Yok, mukamu nggak cocok di bedakin pake bedak my bebi, lebih cocok pake aspal panas” kata si Bobby. “iya Yok, dak cocok” sahut Aprian.
Kami yang bermain kartu dari jam 19.14 WIB s/d 02.05 WIB nggak sadar bahwa besok adalah hari yang paling di takuti oleh siswa sekolah dari SD sampai SMA di seluruh penjuru nusantara, tapi kami tetap optimis bahwa selama kami punya keyakinan kami bisa, maka hal apapun yang menghadang takkan pernah bisa menjadi penghalang karena kami  punya satu  tekat yaitu “berhasil”.

0 komen ooo:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More